Jakarta, CNN Indonesia —
Bima Sakti mengubah gaya main Timnas Indonesia U-17 saat melawan Maroko dalam laga Grup A Piala Dunia U-17 2023Kamis (16/11).
Gaya membangun serangan dari bawah atau build up tak lagi dipraktikkan. Umpan langsung ke depan atau direct long pass jadi pilihan ketika mengawali laga dari bola mati.
Selain itu, Iqbal Gwijangge dan kawan-kawan tidak main menunggu, seperti saat melawan Panama. Anak-anak Garuda Asia langsung main terbuka dan mencoba menekan.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN ISI
Namun kualitas individu dan matangnya soliditas kerja sama tim membuat Maroko tetap mengontrol permainan. Pertahanan Indonesia dominan dikepung oleh tim asuhan Said Chiba ini.
Pelanggaran-pelanggaran di zona enak bola mati juga kerap dilakukan pemain. Ini yang akhirnya membuat Maroko bisa unggul 2-0 sebelum akhirnya diperkecil menjadi 2-1 di akhir babak pertama.
Dalam urusan serangan, transisi dari bertahan ke menyerang berjalan lamban. Ini membuat pemain Maroko dengan mudah menetralisir ruang kosong dengan cepat.
Jumlah salah umpan Indonesia U-17 selama babak pertama juga tinggi. Dari total 149 umpan yang dilepaskan pemain, 46 di antaranya tidak akurat atau hanya presisi 103 kali.
Ball possession atau penguasaan bola selama babak pertama juga rendah. Maroko menguasai permainan dengan persentase mencapai 50, sedangkan Indonesia hanya 29.
Saat babak kedua dimulai, asa seperti melawan Panama tersembul. Bima juga memasukkan dua pemain kunci, Amar Brkic dan Jehan Fahlevi, dengan harapan lini serang makin tajam.
Baca di halaman berikutnya>>>
Tinggalkan Balasan